Google Indonesia menggelar Google for Indonesia (G4ID) 2022 edisi ke-7 di Ciputra Artpreneur Gallery, Jakarta Selatan, pada Rabu, 7 Desember 2022.
Selain banyak memaparkan program, Google membuka experiment zone yang memamerkan banyak produknya.
Terlihat, misalnya, peserta yang membahas tentang Cek Fakta, Google for Education, Pemenang Aplikasi terbaik, Youtube Short, pencarian, dan lainnya.
Berikut adalah tiga di antaranya, Jika berjalan searah jarum jam dari pintu masuk, booth yang pertama membahas tentang Google for Education.
Terlihat beberapa anak berseragam SMP di sana, yang ternyata terlibat memberi penjelasan.
Salah satunya langsung menyapa Tempo.co, dan memperkenalkan Chromebook, produk laptop Google untuk belajar.
Nakisha Thalita Zahira, nama siswi kelas 9 ini juga menjelaskan bahwa pembuatan laptop berkolaborasi dengan merek lokal.
Saat itu terlihat beberapa laptop dengan merek Zyrex di atas meja.
Nakisha menceritakan bahwa di sekolahnya, SMP Ar Rafi’ Drajat, Bandung, tiap pelajar sudah memakai Chromebook.
“Jadi sehari-hari kami belajar secara digital,” kata dia.
Bersama temannya, Velita Aristawati Baizal, Kelas 8, Nakisha mengakui tertarik masuk sekolah tersebut antara lain karena ingin mendapatkan Chromebook.
Keduanya kemudian mengajak Tempo.co bermain game di Chromebook.
Terlihat pada layar peta Indonesia dengan penanda putih di sejumlah pulau dan beberapa pasang pria dan wanita mengenakan pakaian adat tertentu.
Tugas pemain adalah mencocokkan pakaian adat dengan lokasi.
Karena berhasil mencocokkan dengan benar seluruhnya, Tempo.co mendapatkan hadiah kalender meja Google 2023.
Salah satu booth adalah TeDi (Teman Disabilitas), startup sosial yang berfokus pada pemberdayaan teknologi berbasis machine learning mobile application untuk para difabel Indonesia.
Fitur yang tersedia adalah BISINDO translator, currency detection, color detection, object dan text detection, dan family help.
BISINDO translator adalah fitur penerjemah bahasa isyarat BISINDO yang berfungsi menerjemahkan gerakan bahasa isyarat BISINDO secara real time.
Hal ini untuk memudahkan komunikasi antara teman tuli dengan teman dengar.
Currency detection berguna untuk mendeteksi uang bagi tuna netra.
Deteksi tidak hanya selembar bahkan dapat 3 lembar sekaligus.
Jadi, saat mengarahkan kamera pada uang, keluar tulisan dan suara nama uang yang terdeteksi.
Kemudian, pada bagian bawah “…
persentasi keyakinan”.
Angka dalam persen berbeda-beda tergantung keadaan lembar uang.
Lalu pada fitur pengenalan objek, Tempo.co meminta uji pengenalan benda terhadap kacamata dan bando, namun hasilnya tidak dikenali.
Menurut petugasnya, hal itu terjadi karena data objek yang terkumpul baru sekitar 100 dan masih terus dikembangkan.
Kemudian, saat menggunakan fitur color detection, ternyata dapat mengenali 2 warna sekaligus.
Tapi, saat Tempo.co menguji dengan warna metalik yang ada di tutup botol minum, aplikasi kembali belum mengenali.
Peserta lain untuk aplikasi terbaik adalah ‘Cari Herb’ yang digunakan untuk memberikan kemudahan mengidentifikasi tanaman herbal di Indonesia.
Menurut Putri Ayu, petugasnya, saat ini masyarakat kurang mengenali tanaman herbal.
Aplikasi jadi sangat membantu termasuk ketika menemuka tanaman di pinggir jalan, memindainya, dan mendapati khasiatnya bagi tubuh dan bisa diolah.
“Dengan dipindai pada daunnya, nanti muncul akurasinya sekian persen dan keluar deskripsinya.
Namun jika akurasi di bawah 70 persen, aplikasi tidak mengeluarkan data apapun,” tutur Putri.
Terlihat pada hasil pindai, adanya penjelasan dari daun yang bersangkutan termasuk cara mengolahnya.
Jika pengguna merasa diri tidak bisa mengolah daun tersebut, data juga memperlihatkan daun yang sudah jadi hasil produksi suatu UMKM.
Saat diuji pindai pada daun yang tidak termasuk kategori herbs, tidak ada data yang diperlihatkan.
Tempo.co mencoba memindai pada daun seperti palem dan tidak dikenali.
Fitur yang telah dapat digunakan adalah Herba Scan, Herba Shop dan Herba Lib.
Dan yang masih dalam pengembangan fitur HerbaRecipe, HerbaMart, HerbaEvent dan HerbaAsk.
Aplikasi ini telah ada di Play Store.
Pada booth ini, pengunjung diajak bermain benar dan salah.
Petugasnya memperlihatkan beberapa contoh berita di sebuah layar besar, dan pengunjung diminta berpendapat benar atau salahnya berita tersebut.
Dijelaskan berbagai cara untuk memastikan kebenaran berita tersebut.
Cek Fakta ini berguna untuk membentengi diri dari banyak hoax yang datang di kehidupan sehari-hari.
Bagi pengunjung yang bisa menjawab dengan benar seluruhnya mendapatkan hadiah lanyard Google.